PEMUDA RAWAJAYA HALUT KOMITMEN TOLAK ISIS
NKRI Harga Mati |
Tobelo (07/07), Kodim 1508/Tobelo bersama Organisasi Kemasyarakatan Forum Pemuda Cinta NKRI beserta Stake holder dan komponen bangsa se-Halut menggelar Dialog Publik tentang menangkal faham radikalisme ISIS untuk menjaga keutuhan NKRI yang dihadiri oleh Wakil Bupati Halut Muchlis Tapi Tapi, Dandim 1508/Tobelo Letkol Arh Herwin Budi Saputra, Wakapolres Halut Kompol A.S. Ibnu Hajar, Ketua Wilayah Muhammadiyah Malut Ust. Ridwan, Muspika Kec. Tobelo, unsur advokat, tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh adat se-Halut bertempat di Gedung TPQ Al-Muhajirin Ds. Rawajaya Kec. Tobelo Halmahera Utara.
Kegiatan Dialog Publik tersebut diawali paparan oleh Dandim 1508/Tobelo tentang situasi dan kondisi saat ini baik secara global maupun regional terkait masalah terorisme oleh kelompok radikal ISIS serta ancaman-ancaman yang mungkin timbul di wilayah Halmahera Utara maupun Maluku Utara, yang kemudian dilanjutkan pemberian pandangan-pandangan dari Narasumber serta himbauan-himbauan persatuan dan kesatuan dalam konteks NKRI dan diakhiri dengan dialog sesi tanya jawab bersama para audience. Dalam kesempatan tersebut juga dilaksanakan klarifikasi dari para aktor/tokoh yang terlibat dalam film dokumenter tentang latihan milisi di Gunung Dukono yang menyebar di media sosial maupun situs berbagi video, dalam kesempatan tersebut secara terbuka dihadapan audience menyatakan permintaan maaf atas kekhilafan yang telah mereka lakukan, hal tersebut terjadi karena ketidak fahaman oleh karenanya mereka menyampaikan terimakasih kepada Dandim Tobelo yang telah mengarahkan dan membimbing kembali kepada jalan yang benar. Kemudian acara diakhiri dengan penegasan Komitmen dengan pembacaan pernyataan sikap "PEMUDA RAWAJAYA MENOLAK BERKEMBANGNYA FAHAM RADIKAL ISIS DAN TETAP MENJUNJUNG TINGGI PANCASILA DAN NKRI".
Sementara itu usai pelaksanaan kegiatan tersebut secara terpisah Dandim 1508/Tobelo Letkol Arh Herwin BS kepada awak media memberikan keterangannya bahwa kegiatan dialog publik ini menjadi sangat penting ditengah isu kelompok ISIS meute yang menguasai wilayah Marawi Filiphina dimana letak geografis negara tersebut tidak terlalu jauh dari wilayah Halut maupun Pulau Morotai serta beredarnya film dokumenter berisi latihan semi militer oleh para simpatisan ISIS di pedalaman Gunung Dukono, namun setelah melalui pendekatan dan pemberian pemahaman tentang pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan dalam bingkai NKRI para aktor yang terlibat dalam video tersebut akhirnya telah sadar dan berkomitmen setia kepada Pancasila dan NKRI. Selain itu juga dengan adanya dialog ini dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat luas tentang bahaya gerakan radikal ISIS. (Penrem 152/Bbl)
Komentar
Posting Komentar