PANGLIMA TNI MENDAPATKAN ANUGERAH GELAR KEHORMATAN KESULTANAN TIDORE

Penganugerahan Gelar Kehormatan Kesultanan Tdore Kepada Panglima TNI

     Tikep (08/06), Dalam rangkaian kunjungan kerja Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo di wilayah Maluku Utara, Panglima beserta rombongan melaksanakan silaturahmi dengan Kesultanan Tidore.
     Dengan menggunakan Speed Boat Halmahera 01 Panglima TNI yang didampingi Gubernur Maluku Utara beserta rombongan bertolak menuju Pelabuhan Goto Kota Tidore Kepulauan kemudian dilanjutkan perjalanan darat menuju Kedaton Kesultanan Tidore, rombongan disambut langsung oleh Sultan Tidore Husain Sjah beserta Jogugu/Perdana menteri dan perangkat adat lainnya. Dalam kesempatan tersebut dilaksanakan penganugerahan Gelar kehormatan Kesultanan Tidore "KAPITA MALAMO NYILI GULU-GULU KESULTANAN TIDORE" yang berarti Panglima Perang Besar di Wilayah Jauh Kesultanan Tidore. Penganugerahan gelar kehormatan adat sendiri dilakukan oleh Sultan Tidore secara simbolis dengan pemasangan penutup kepala dan jubah kebesaran.
     Dalam kesempatan tersebut Panglima TNI menyampaikan dirinya sangat berterimakasih dan merasa bangga atas gelar kehormatan yang dianugerahkan, karena seperti kita ketahui Kesultanan Tidore dan Ternate jauh sebelum Negara Kesatuan Republik Indonesia terbentuk merupakan salah satu pusat perdagangan rempah dan memiliki kekuatan armada perang yang terbukti mampu mengusir bangsa kolonialisme hingga akhirnya bergabung dalam bingkai NKRI. Sementara itu dalam sambutannya Sultan Tidore menyampaikan menjadi suatu kehormatan menerima kunjungan Panglima TNI beserta rombongan, kesultanan Tidore dan seluruh masyarakat adat saat ini hingga masa yang akan datang akan tetap setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, sejarah panjang pergerakan merebut kemerdekaan Bangsa Kesultanan dan seluruh masyarakat dibawah kesultanan Tidore turut serta berjuang dalam mengusir penjajah bahkan hingga operasi pembebasan Irian Barat, Tidore menjadi Ibu Kota Irian Barat dan pejabat gubernur dijabat oleh Sultan Zainal Abidin Sjah oleh karenanya kami sampaikan tidak perlu meragukan kesetiaan masyarakat Kesultanan Tidore khususnya dan umumnya Kesultanan Moloku Kie Raha pada umumnya kepada NKRI, namun pada kesempatan tersebut juga Sultan menyelipkan pesan guna disambung lidahkan kepada pemerintah pusat untuk mempertimbangkan adanya perhatian khusus kepada Provinsi Moloku Kie Raha sehingga dapat ditetapkan sebagai daerah otonomi khusus seperti halnya DI Yogyakarta dan DI Aceh. (Penrem 152/Babullah)

Komentar