RIBUAN WARGA LEDE DUKUNG KEBERADAAN SATGAS TNI


Taliabu (24/11), Kepala Desa (Kades) Lede, Kabupaten Pulau Taliabu, Provinsi Maluku Utara (Malut), Aliadi Hamid akhirnya angkat bicara pasca meninggalnya salah satu warganya yakni La Gode (34) karena melakukan aksi pencurian singkong parut di desa setempat.

"Dia (La Gode) selama ini sudah meresahkan masyarakat karena selalu melakukan aksi pencurian," ungkap Kades.

Lebih lanjut Kades menceritakan, La Gode saat melakukan pencurian di rumah-rumah warga desa setempat, korban juga tidak segan-segan untuk membunuh jika aksinya diketahui, bahkan selain melakukan aksi pencurian terakhir tersebut, La Gode juga sempat melakukan aksi teror kepada pihak Satgas. "Kalau pos TNI saja diserang, apalagi kami warga masyarakat biasa" tambahnya.

beberapa hari kemudian, korban kembali tertangkap oleh aparat,

"Pada saat itu, sudah banyak warga yang datang ke pos Satgas, dan dia juga mengakui semua perbuatan yang dilakukannya. "Aksi itu semua, terlihat oleh masyarakat, ahirnya mereka berteriak untuk bunuh saja dia," akunya. Dan mendengar teriakan warga, La Gode langsung lari akhirnya di kepung kerumunan massa yang menunggunya di depan pos Satgas,"

Disentil terkait dengan penyebab kematian korban kata dia, untuk penyebab kematian korban La Gode, dirinya tidak mengetahui secara pasti, sebab saat kejadian selain gelap karena mati lampu di depan pos juga terhalang banyak masyarakat.

"Saya belum tau secara pasti itu, tapi yang jelas dia sempat melarikan diri dan langsung dikeroyok massa," tuturnya.

Bahkan kata Kades, jika kesaksiannya dibutuhkan di mata hukum, maka dirinya siap hadir untuk memberikan keterangan lengkap.

"Sejak ada Satgas disini situasi kamtibmas di Lede menjadi terjamin. Maka saya siap memberikan keterangan. Tapi karena disini ada keluarga korban, saya takut jangan sampai ada sentimen dari pihak Keluarga," ucapnya lagi.

Hal senada juga disampaikan oleh salah satu warga desa Lede yakni Diana Waabe saat dikonfirmasi media, menurutnya, aksi yang dilakukan La Gode, bukan merupakan aksi pertama kalinya karena, rumahnya juga sempat menjadi sasaran pencurian yang dilakukan korban.

"Dia pernah masuk ke rumah saya dengan membawa parang dan pisau, akunya.

Aksi pencurian yang dilakukan La Gode itu bukan hanya terjadi di desa lede, sebab aksi itu juga sempat terjadi di desa Tikong tahun 2011 silam.

"Di Tikong itu, La Gode sempat menghabisi nyawa pemilik rumah, aksi itu dia lakukan karena dia ketahuan mencuri makanya, di kejar dan dia langsung menusuk pemilik rumah itu," ceritanya.

Meski begitu, dia juga mengaku tidak mengetahui secara pasti penyebab kematian korban.

"Kalau di pos itu saya tidak tau, yang saya tau itu dia diamankan karena mencuri gepe. Tapi yang pasti, sekarang saya selaku warga Lede sudah merasa lebih tenang sejak La Gode tewas," cetusnya.

Ribuan warga desa Lede sejak kematian La Gode, telah membuat pernyataan dukungan terhadap Pos dan meminta kepada Pangdam Pattimura untuk tetap mempertahankan keberadaan Satgas 732 yang bertugas disana.

Komentar