ATRAKSI PRAJURIT PADA HUT TNI KE-73 MEMUKAU MASYARAKAT






Ternate (05/10), Atraksi Prajurit Yonif Raider Khusus 732/Banau yang menampilkan aksi demontrasi memukau masyarakat Maluku Utara yang menghadiri acara puncak peringatan HUT Tentara Nasinal Indonesia ke-73 yang dilaksanakan di Lapangan Ngaralamo Kel. Soasio Ternate Tengah.



Dalam kesempatan tersebut ditampilkan berbagai kemahiran dan kemampuan Prajurit antara lain penampilan Drum Band Vira Manggala Dharma Buana membuka kegiatan setelah pelaksanaan Upacara  dengan menampilkan kemampuan musikalitas disertai kemampuan akrobatik khasnya dilanjutkan dengan peragaan Bela Diri Militer Yong Moo Doo oleh 300 Prajurit yang disambungkan dengan aksi demontrasi perkelahian langsung, kemahiran menggunakan double stik/Nunchaku serta atraksi pemecahan benda keras. Dan diakhiri dengan demonstrasi pembebasan sandera oleh tim Penanggulangan Teror (Gultor) Yonif RK 732/Banau yang disimulasikan kelompok teroris melakukan penculikan salah satu pejabat Strategis di Maluku Utara sehingga atas permintaan dari Kapolda Malut untuk melakukan operasi pembebasan tawanan.



Aksi diawali dengan adanya kejar-kejaran antara Bus yang telah dikuasai oleh kelompok teroris sehingga berhasil di cegat oleh tim motoris dengan menembak sopir bis kemudian tim pembebasan sandera dengan aksi memecahkan kaca bus kemudian memasukan bom asap dan menembak pelaku terorisme, sempat terjadi perlawanan sehingga perkelahian tak dapat dielakkan, namun dengan kemampuan beladiri yang mumpuni dari Prajurit dapat segera melumpuhkan teroris yang berhasil menguasai kedaraan serta dengan segera mengevakuasi tawanan ke tempat yang lebih aman.



Aksi-aksi Prajurit tersebut mendapatkan applause yang luar biasa seperti yang diungkapkan oleh Ahmad yang jauh-jauh datang dari Tidore untuk menyaksikan peringatan HUT TNI, dirinya mengaku bangga dengan kemampuan Prajurit yang sangat piawai dan proffesional dalam bidangnya, dimana meskipun pada saat ini hanya simulasi namun aksi-aksi para Tentara tersebut seolah dalam keadaan sebenarnya terlebih aksi perkelahian dan pembebasan tawanan. (Penrem 152)

Komentar