SATGAS YONIF 726/TML BERHASIL MENGGALANG PULUHAN SENJATA DARI MASYARAKAT MALUT

Perolehan senjata oleh Satgas Yonif 726/Tamalatea
     Ternate (06/04), Keberadaan Satuan tugas pengamanan daerah rawan di wilayah Maluku Utara menjadi sangat strategis keberadaannya dimana selain sebagai perbantuan kekuatan TNI dalam menjaga situasi wilayah juga turut menjalankan fungsi pembinaan dan penggalangan teritorial termasuk diantaranya untuk menarik keberadaan senjata api yang masih dimiliki oleh masyarakat pasca konflik.

     Adalah Satgas Yonif 726/Tamalatea yang bertugas menggantikan Yon Armed 12/Kostrad pada 23 November silam, selama 5 bulan melaksanakan tugas Yonif 726/Tamalatea yang memiliki Markas Komando Taktis di wilayah Toboko Kota Ternate serta dibantu pos-pos yang tersebar di Maluku Utara telah berhasil melakukan penggalangan senjata api baik organik maupun rakitan yang dimiliki oleh masyarakat, seperti halnya pada 4 april lalu berhasil mendapatkan 1 (satu) pucuk Senjata Mesin Berat (SMB) jenis Browning Machine Sun Cal. 50 mm dengan kode registrasi U.S 315639 produksi Amerika Serikat yang diperoleh dari masyarakat Desa Popilo Kec. Tobelo Halmahera Utara oleh personel Satgas yang dipimpin Kapten Inf Irfan Nasir (Komandan SSK IV Mede). Selain itu juga tercatat perolehan 7 pucuk senjata api organik berbagai jenis antara lain senapan laras panjang Garrand, Arizakan dan Springfield M 1903 serta 132 senjata api berbagai jenis, 10 Pucuk bahan peledak jenis Boby Trap dan rakitan, 609 Butir munisi berbagai kaliber, 1 buah magazen senapan M16 serta 2 pucuk laras rakitan. Wakil Komandan Satgas Yonif 726/Tml Kapten Inf Ary Eko P saat ditemui awak media di Pos Kotis menyampaikan bahwa berbagai senjata hasil penggalangan dari masyarakat merupakan hasil kerja keras seluruh Personel satgas di lapangan yang senantiasa berusaha mendekatkan diri dengan masyarakat khususnya di sekitar wilayah pos masing-masing sehingga pada akhirnya dengan pendekatan secara kekeluargaan serta pemberian pemahaman tentang bahaya maupun ancaman hukuman apabila menguasai senjata api illegal juga pemberian jaminan rasa aman sehingga masyarakat secara sukarela menyerahkan senjata api organik maupun rakitan kepada personel satgas.

     Sementara itu Danrem 152/Babullah Kolonel Inf Sachono,S.H., M.Si selaku Komandan Komando Pelaksana Operasi (Dankolakops) Satgas Pamrahwan secara terpisah menyampaikan bahwa pelaksanaan tugas Satgas Yonif 726/Tamalatea yang telah 5 bulan berjalan menunjukan kinerja yang sangat baik dengan indikator stabilitas situasi keamanan di Wilayah Maluku Utara. Selain itu juga sesuai dengan atensi dari pimpinan TNI untuk melaksanakan penggalangan senjata masih beredar di masyarakat. (Penrem 152/Babullah)

Komentar